AqiqahAzzam Q-Ta Aqiqah , terdiri dari
beberapa paket Aqiqah Murah dan kami melayani jasa Aqiqah Murah di Jakarta
selatan. Harga Aqiqah Nasi Kotak tidak
perlu khawatir kami pasang harga terjangkau untuk Aqiqah Nasi Kotak di Jakarta
selatan Aqiqah Azzam
Q-Ta Aqiqah praktis dengan pesan melalui Aqiqah Online (WA: 0816-1777-7536 )
dan Aqiqah Organizer.
AqiqahAzzam Q-Ta Aqiqah siap
melayani pemesanan Aqiqah untuk buah hati, sehingga ibadah menjadi mudah,
praktis dan pastinya tidak ribet.
Tag: aqiqah 2 ekor,| aqiqah 2 ekor kambing,| aqiqah 2 kali,| aqiqah 2
kambing,| aqiqah 212,| aqiqah 3 ekor kambing,| aqiqah 4 bulanan,| aqiqah 40
barokah,| aqiqah 40 hari, aqiqah z.
Aqiqah Online
(WA: 0816-1777-7536 )Azzam Q-Ta Aqiqah juga
melayani pemesanan Aqiqah Nasi Kebuli dengan menawarkan harga Aqiqah Nasi
Kebuli di Jakarta selatan dengan harga yang terjangkau.
Kami melayani di
Jakarta selatan sampai daerah Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Pesanggrahan,
Cilandak, Pasar Minggu, Jagakarsa, Mampang Prapatan, Pancoran, Tebet, Setiabudi.
Anda juga tak
perlu sungkan-sungkan jika ingin bertanya terlebih dahulu tentang Aqiqah Nasi
Box kami, baik paket yang ditawarkan, harga Aqiqah Nasi Box dan menu yang
ditawarkan.
Artikel Terkait:
Jasa Aqiqah di
Jasa Aqiqah di
Jasa Aqiqah di
Jasa Aqiqah di
jasa Aqiqah di
Jasa Aqiqah di
Jasa Aqiqah di
Jasa Aqiqah di
jasa Aqiqah di
Incoming Serch Terms;
Jasa Aqiqah di
Jasa Aqiqah di
Jasa Aqiqah di
Jasa Aqiqah di
Jasa Aqiqah di
Jasa Aqiqah di
Jasa Aqiqah di
Tag: aqiqah 7 bulan,|
aqiqah 7 hari,| aqiqah 86,| aqiqah 86 ciputat,| aqiqah adalah,| aqiqah anak 3
tahun,| aqiqah anak laki 1 kambing,| aqiqah anak laki laki,| aqiqah anak
shaleh,| aqiqah anak sholeh,
SEGERA
HUBUNGI CUSTERMER SERVICE KAMI DI:
Hubungi :
Villa Dago
Tol Blok C14 No 10 Serua Ciputat Tangerang Selatan
FAQ Mengenai Penjelasan Aqiqah
Pengertian Aqiqah -
Penjelasan Aqiqah – Bagi orang tua, mempuyai buah hati memang hal yang sangat
menyenangkan. Memiliki keturunan adalah salah satu tujuan dari berkeluarga yang
menyenangkan hati.
Akan tetapi, setiap orang tua
muslim yang melahirkan bayi laki-laki atau perempuan mempunyai hal yang harus
dipenuhi yang harus ditunaikan.
Setiap kepala keluarga atau orang tua yang
mempunyai buah hati didalam keluarga tersebut mesti melakukan aqiqah (jika
mampu) terhadap buah hati mereka. Didalam Islam telah diterangkan dengan
lengkap dan jelas baik dalam Al-Qur’an, dan Hadits, serta penjelasan para ulama
besar.
Bagi saudara yang belum mengerti terkait aqiqah
dan pengertian didalamnya. , berikut ini merupakan penjelasan mengenai
penjelasan aqiqah menurut Islam, penjelasan aqiqah menurut bahasa dan istilah.
syarat aqiqah, hukum aqiqah, hukum aqiqah dalam islam, dalil
aqiqah/akikah.manfaat aqiqah, doa aqiqah, waktu pelaksanaan aqiqah, aqiqah
setelah dewasa. kambing aqiqah, syarat kambing aqiqah, tasyakuran aqiqah,
ketentuan hewan aqiqah. aqiqah anak, aqiqah anak laki laki, aqiqah anak
perempuan, tata cara aqiqah, dan beda aqiqah dengan qurban.
Pengertian Aqiqah
Pengertian Aqiqah adalah salah sifat baik dan
ibadah kepada Allah SWT atas lahirnya seorang anak atau keluarga baru baik itu
laki laki maupun perempuan dimana Aqiqah/Al-Aqiqah itu sendiri ialah hewan yang
dikurbankan hanya untuk Allah SWT dengan cara memotong atau menyembelih hewan
tersebut. Dengan itu melakukan aqiqah merupakan salah satu bentuk, untuk
mendekatkan diri dan ucapan rasa syukur kepada kenikmatan yang diberikan kepada
Allah SWT. Aqiqah pun merupakan pengambilan rambut yang tumbuh dikepala bayi
yang dimana, hewan yang disembelih bertepatan pada saat rambut bayi tersebut di
potong.
Pengertian Aqiqah Menurut
Bahasa dan Istilah
Berdasarkan bahasa Aqiqah berasal dari kata ‘aqqu (عَقُّ)
yang memiliki arti potong. Kata potong disini memiliki dua jenis yaitu memotong
dalam arti mencukur rambut bayi yang akan di aqiqah. Kemudian, makna kata
potong yang kedua ialah menyembelih atau memotong hewan kurban untuk bayi yang
akan di aqiqah.
Pengertian Aqiqah Menurut Islam
Aqiqah menurut Islam dan sunnah memiliki beberapa
penjelasan mengenai Aqiqah dari para sahabat dan ulama ahli sunnah. Dimana,
beberapa penjelasan atas aqiqah menurut Islam :
•
Ibnul-Qayyim menukil perkataan
Abu ’Ubaid bahwasannya Al-Ashmaa’iy dan lain-lain berkata : ” Pada asalnya
makna aqiqah itu adalah rambut bawaan yang ada di kepala bayi ketika
lahir.” Hanya saja, istilah ini disebutkan untuk kambing yang disembelih
ketika aqiqah karena rambut bayi dicukur ketika kambing tersebut disembelih.
•
Al-Jauhari mengatakan : ”Aqiqah
adalah menyembelih hewan pada hari ketujuhnya, dan mencukur
rambutnya”. Selanjutnya Ibnul-Qayyim berkata : “Dari penjelasan ini
jelaslah bahwa aqiqah itu disebutkan demikian karena mengandung dua unsur di
atas dan ini lebih utama”.
•
Oleh karena itu, definisi
’aqiqah secara syar’iy yang paling tepat adalah binatang yang disembelih karena
kelahiran seorang bayi sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah ta’ala dengan niat dan
syarat-syarat tertentu.
Hukum Aqiqah
Jumhur Ulama berpendapat bahwa hukum aqiqah
adalah sunnah muakkadah, dan ini pendapat yang paling kuat. Hal ini berdasarkan
nasihat dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihin wasallam dan praktek langsung yang
dilakukan oleh Rasulullah.
Rasulullah bersabda: “Bersama anak laki-laki ada
aqiqah, maka tumpahkanlah (penebus) darinya darah (sembelihan) dan bersihkan
darinya kotoran (cukur rambutnya)”. (HR. Ahmad, Al-Bukhori dan Ashhabus sunan).
Dalam hadits ini ada perintah atas perkataan
Rasulullah “maka tumpahkan (penebus) darinya darah (sembelihan)”, perintah di
sini tidak bersifat wajib, sebab ada sabda Rasulullah yang memalingkan dari
kewajiban tersebut.
Rasulullah bersabda: “Barang siapa di antara
kalian yang ingin menyembelihkan bagi anaknya, maka silahkan lakukan”. (HR.
Ahmad, Abu Dawud dan An-Nasai dengan sanad yang hasan).
Dalam hadits ini rasulullah mengatakan “ingin
menyembelihkan”, ini menjadi dalil yang memalingkan perintah yang asalnya wajib
menjadi sunnah.
Waktu Pelaksanaan Aqiqah
Sunnah melakukan aqiqah jatuh pada hari ketujuh
setelah kelahiran. Ini berdasarkan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam. Rasulullah bersabda: “Setiap anak itu tergadai dengan hewan
aqiqahnya, disembelih darinya pada hari ke tujuh, dia dicukur dan diberi nama”.
(Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ashhabus Sunan, dan dinyatakan shohih oleh
At-tirmidzi).
Bila aqiqah tidak sempat dilaksanakan pada hari
ke tujuh, disunnahkan melakukannya pada hari ke empat belas, dan apa bila tidak
bisa dilaksanakan, maka lakukan lah pada hari ke dua puluh satu.
Dari abdullah bin Buraidah dari ayahnya dari Rasulullah
shallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “hewan aqiqah itu disembelih pada
hari ke tujuh, ke empat belas, dan dua puluh satu”. (hadits hasan riwayat
Al-Baihaqi).
Setelah hari ke dua puluh satu masih belum
sanggup melakukan aqiqah, maka pelaksanaannya dikala sudah mampu. Pelaksanaan
aqiqah pada hari ke tujuh, empat belas, dan dua puluh satu, sifatnya adalah
sunnah dan bukan wajib.
Aqiqah Setelah Dewasa
Kewajiban aqiqah ialah tanggung jawab yang
dibebani kepada orang tua anak, namun apabila orang tuannya belum mampu
mengaqiqahkan anaknya sampai ia tumbuh dewasa, maka dia bisa mengaqiqahkan
untuk dirinya sendiri.
Syaikh Shalih Al-Fauzan berkata: “Dan ia tidak
diaqiqahi oleh ayahnya, lalu kemudia dia mengaqiqahi dirinya sendiri, maka hal
tidak masalah menurut saya, wallahu a’lam”.
Kambing Aqiqah
Syarat Kambing Aqiqah
Hewan yang boleh dipotong untuk
kepentingan aqiqah, syaratnya sama dengan hewan yang disembelih untuk
kepentingan qurban, dari aspek usia dan kriterianya.
Imam Malik berkata: “Aqiqah itu seperti layaknya
nusuk (sembelihan denda larangan haji) dan udhhiyah (qurban), tidak
diperbolehkan dalam hal ini hewan yang sakit, kurus, picak, dan patah tulang”.
Imam Asy-Syafi’i berkata: “Dan cacat pada hewan
untuk aqiqah harus dihindari sebagaimana yang tidak diperbolehkan dalam hal
hewan qurban”.
Ibnu Abdul Barr berkata: “Para ulama telah ijma’
bahwa pada hewan aqiqah ini tidak diperbolehkan hal-hal atau apa-apa yang tidak
diperbolehkan dalam udhhiyah, harus dari Al-Azwaj Ats-Tsamaniyyah, yaitu domba,
kambing, sapi, dan onta, kecuali pendapat yang ganjil yang tidak dianggap”.
Namun tidak diperbolehkan
dalam aqiqah berserikat sebagaimana dibolehkannya berserikat dalam
udhhiyah, baik domba/kambing, atau sapi atau unta. Sehingga jika ada yang
aqiqah dengan sapi ataupun unta, tidak boleh untuk tujuh orang sebagaimana pada
qurban, hanya boleh untuk satu orang
Ketentuan Hewan Aqiqah
Buat orang tua yang ingin mengaqiqahkan buah
hatinya membutuhkan hewan aqiqah yang penting sebagai syarat dalam melakukan
aqiqah. Hewan aqiqah yang diperlukan untuk bayi laki-laki berbeda dengan hewan
aqiqah untuk anak perempuan.
•
Aqiqah Anak Laki laki
Pada
Aqiqah anak laki-laki dianjurkan atau disunnahkan dengan dua ekor kambing,
kalau tidak cukup uang atau rezeki, maka boleh cukup dengan memotong satu ekor
saja dan itu sudah nyatakan sah.
•
Aqiqah Anak Perempuan
Untuk anak
perempuan, maka aqiqahnya hanya dengan satu ekor kambing atau domba saja yang telah memenuhi
aspek sebagai hewan aqiqah.
Doa Aqiqah
Saat memotong kambing atau domba aqiqah,
disyari’atkan membaca sebagaimana yang disyari’atkan pada qurban. Ada tuntunan
membaca, Bismillah, Takbir “Allahu akbar”, dan Aqiqah min (menyebutkan nama
anak yang diaqiqah).
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari
Al-Baihaqi, disebutkan:
أن رسول الله صلى الله عليه وسلم عق الحسن و الحسين
شاتين يوم السابع و أمر أن يماط عن رأسه الأذى و قال اذبحوا على اسمه وقولوا
بسم الله و الله أكبر اللهم لك وإليك هذه عقيقة فلان
“Bahwa sanya Rasulullah Shallallahu ‘alihi
wasallam mengaqiqah Al-Hasan dan Al-Husain dengan dua ekor kambing pada hari ke
tujuh, dan diperintahkan agar rambut kepalanya dicukur. Lalu beliau berkata
sembelihlah atas namanya, ucapkan ‘Bismillah wallahu akbar. Allahumma laka wa
ilaik. Hadzihi aqiqatu fulan’. (Dengan nama Allah, Allah yang maha besar. Ya
Allah, ini milikMu dan untukMu. Ini adalah aqiqah untuk si fulan”.
Pembagian Daging Aqiqah
Perihal tentang daging hewan aqiqah, sebagian
ulama berpendapat bahwa pembagian daging aqiqah hampir sama dengan pembagian
daging qurban, sebagiannya diperbolehkan untuk dimakan oleh keluarga yang
mengaqiqahkan dan sebagiannya lagi dibagikan kepada fakir miskin dan tetangga.
Apabila keluarga dari yang mengaqiqahkan tidak
memakan daging tersebut dan memberikan seluruhnya kepada fakir miskin, itu tetap
dibolehkan dan tidak halangan untuk itu.
Syaikh Utsaimin berkata: “Dan tidak apa-apa dia
mensedeqahkan darinya dan mengumpulkan kerabat dan tetanggannya untuk menyantap
makanan daging aqiqah yang sudah matang”
Menurut Syaikh Jibrin, sunnahnya dia memakan
sepertiga darinya, menghadiahkan sepertiganya, dan mensedeqahkan sepertiganya
untuk kaum muslimin.
Adapun Syaikh bin Baz, beliau memberikan
kebebasan antara mensedeqahkan seluruhnya atau mensedeqahkan sebagiannya dan
memasaknya, lalu mengundang kerabat, teman-teman, para tetangga, dan kaum
muslimin yang lain untuk menyantapnya.
Daging aqiqah disunnah dibagikan dalam keadaan
sudah matang atau sudah dimasak, ini yang membedakan dengan pembagian daging
qurban yang lebih dianjurkan dalam keadaan mentah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar