Rabu, 16 Oktober 2019

(Call/Wa) 0816-1777-7536 | Jasa Aqiqah Siap Kirim Ke Rawa barat

 anda sedang mencari jasa aqiqah di Rawa Barat


AqiqahAzzam Q-Ta Aqiqah , terdiri dari beberapa paket Aqiqah Murah dan kami melayani jasa Aqiqah Murah di Jakarta selatan. Harga Aqiqah Nasi Kotak  tidak perlu khawatir kami pasang harga terjangkau untuk Aqiqah Nasi Kotak di Jakarta selatan Aqiqah Azzam Q-Ta Aqiqah praktis dengan pesan melalui Aqiqah Online (WA: 0816-1777-7536 ) dan Aqiqah Organizer.
AqiqahAzzam Q-Ta Aqiqah siap melayani pemesanan Aqiqah untuk buah hati, sehingga ibadah menjadi mudah, praktis dan pastinya tidak ribet.
Tag: aqiqah 2 ekor,| aqiqah 2 ekor kambing,| aqiqah 2 kali,| aqiqah 2 kambing,| aqiqah 212,| aqiqah 3 ekor kambing,| aqiqah 4 bulanan,| aqiqah 40 barokah,| aqiqah 40 hari, aqiqah z.
Aqiqah Online (WA: 0816-1777-7536 )Azzam Q-Ta Aqiqah  juga melayani pemesanan Aqiqah Nasi Kebuli dengan menawarkan harga Aqiqah Nasi Kebuli di Jakarta selatan dengan harga yang terjangkau.
Kami melayani di Jakarta selatan sampai daerah Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Pesanggrahan, Cilandak, Pasar Minggu, Jagakarsa, Mampang Prapatan, Pancoran, Tebet, Setiabudi.
Anda juga tak perlu sungkan-sungkan jika ingin bertanya terlebih dahulu tentang Aqiqah Nasi Box kami, baik paket yang ditawarkan, harga Aqiqah Nasi Box dan menu yang ditawarkan.


Artikel Terkait:
Jasa Aqiqah di
Jasa Aqiqah di
Jasa Aqiqah di
Jasa Aqiqah di
jasa Aqiqah di
Incoming Serch Terms;
Jasa Aqiqah di
Jasa Aqiqah di
Jasa Aqiqah di
Jasa Aqiqah di

Tag: aqiqah 7 bulan,| aqiqah 7 hari,| aqiqah 86,| aqiqah 86 ciputat,| aqiqah adalah,| aqiqah anak 3 tahun,| aqiqah anak laki 1 kambing,| aqiqah anak laki laki,| aqiqah anak shaleh,| aqiqah anak sholeh,
SEGERA HUBUNGI CUSTERMER SERVICE KAMI DI:
Hubungi :
Villa Dago Tol Blok C14 No 10 Serua Ciputat Tangerang Selatan
Telp. 021.7419291 Hp. 0813-8022-2307 Website : www.azzamaqiqoh.com


FAQ Mengenai Penjelasan Aqiqah

Pengertian Aqiqah - Penjelasan Aqiqah – Bagi orang tua, mempuyai buah hati memang hal yang sangat menyenangkan. Memiliki keturunan adalah salah satu tujuan dari berkeluarga yang menyenangkan hati.

Akan tetapi, setiap orang tua muslim yang melahirkan bayi laki-laki atau perempuan mempunyai hal yang harus dipenuhi yang harus ditunaikan.

Setiap kepala keluarga atau orang tua yang mempunyai buah hati didalam keluarga tersebut mesti melakukan aqiqah (jika mampu) terhadap buah hati mereka. Didalam Islam telah diterangkan dengan lengkap dan jelas baik dalam Al-Qur’an, dan Hadits, serta penjelasan para ulama besar.
Bagi saudara yang belum mengerti terkait aqiqah dan pengertian didalamnya. , berikut ini merupakan penjelasan mengenai penjelasan aqiqah menurut Islam, penjelasan aqiqah menurut bahasa dan istilah. syarat aqiqah, hukum aqiqah, hukum aqiqah dalam islam, dalil aqiqah/akikah.manfaat aqiqah, doa aqiqah, waktu pelaksanaan aqiqah, aqiqah setelah dewasa. kambing aqiqah, syarat kambing aqiqah, tasyakuran aqiqah, ketentuan hewan aqiqah. aqiqah anak, aqiqah anak laki laki, aqiqah anak perempuan, tata cara aqiqah, dan beda aqiqah dengan qurban.
Pengertian Aqiqah
Pengertian Aqiqah adalah salah sifat baik dan ibadah kepada Allah SWT atas lahirnya seorang anak atau keluarga baru baik itu laki laki maupun perempuan dimana Aqiqah/Al-Aqiqah itu sendiri ialah hewan yang dikurbankan hanya untuk Allah SWT dengan cara memotong atau menyembelih hewan tersebut. Dengan itu melakukan aqiqah merupakan salah satu bentuk, untuk mendekatkan diri dan ucapan rasa syukur kepada kenikmatan yang diberikan kepada Allah SWT. Aqiqah pun merupakan pengambilan rambut yang tumbuh dikepala bayi yang dimana, hewan yang disembelih bertepatan pada saat rambut bayi tersebut di potong.
Pengertian Aqiqah Menurut Bahasa dan Istilah
Berdasarkan bahasa Aqiqah berasal dari kata ‘aqqu (عَقُّ) yang memiliki arti potong. Kata potong disini memiliki dua jenis yaitu memotong dalam arti mencukur rambut bayi yang akan di aqiqah. Kemudian, makna kata potong yang kedua ialah menyembelih atau memotong hewan kurban untuk bayi yang akan di aqiqah.
Pengertian Aqiqah Menurut Islam
Aqiqah menurut Islam dan sunnah memiliki beberapa penjelasan mengenai Aqiqah dari para sahabat dan ulama ahli sunnah. Dimana, beberapa penjelasan atas aqiqah menurut Islam :
         Ibnul-Qayyim menukil perkataan Abu ’Ubaid bahwasannya Al-Ashmaa’iy dan lain-lain berkata : ” Pada asalnya makna aqiqah itu adalah rambut bawaan yang ada di kepala bayi ketika lahir.” Hanya saja, istilah ini disebutkan untuk kambing yang disembelih ketika aqiqah karena rambut bayi dicukur ketika kambing tersebut disembelih.
         Al-Jauhari mengatakan : ”Aqiqah adalah menyembelih hewan pada hari ketujuhnya, dan mencukur rambutnya”.  Selanjutnya Ibnul-Qayyim berkata : “Dari penjelasan ini jelaslah bahwa aqiqah itu disebutkan demikian karena mengandung dua unsur di atas dan ini lebih utama”.
         Oleh karena itu, definisi ’aqiqah secara syar’iy yang paling tepat adalah binatang yang disembelih karena kelahiran seorang bayi sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah ta’ala dengan niat dan syarat-syarat tertentu.
Hukum Aqiqah
Jumhur Ulama berpendapat bahwa hukum aqiqah adalah sunnah muakkadah, dan ini pendapat yang paling kuat. Hal ini berdasarkan nasihat dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihin wasallam dan praktek langsung yang dilakukan oleh Rasulullah.
Rasulullah bersabda: “Bersama anak laki-laki ada aqiqah, maka tumpahkanlah (penebus) darinya darah (sembelihan) dan bersihkan darinya kotoran (cukur rambutnya)”. (HR. Ahmad, Al-Bukhori dan Ashhabus sunan).
Dalam hadits ini ada perintah atas perkataan Rasulullah “maka tumpahkan (penebus) darinya darah (sembelihan)”, perintah di sini tidak bersifat wajib, sebab ada sabda Rasulullah yang memalingkan dari kewajiban tersebut.
Rasulullah bersabda: “Barang siapa di antara kalian yang ingin menyembelihkan bagi anaknya, maka silahkan lakukan”. (HR. Ahmad, Abu Dawud dan An-Nasai dengan sanad yang hasan).
Dalam hadits ini rasulullah mengatakan “ingin menyembelihkan”, ini menjadi dalil yang memalingkan perintah yang asalnya wajib menjadi sunnah.
Waktu Pelaksanaan Aqiqah
Sunnah melakukan aqiqah jatuh pada hari ketujuh setelah kelahiran. Ini berdasarkan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Rasulullah bersabda: “Setiap anak itu tergadai dengan hewan aqiqahnya, disembelih darinya pada hari ke tujuh, dia dicukur dan diberi nama”. (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ashhabus Sunan, dan dinyatakan shohih oleh At-tirmidzi).
Bila aqiqah tidak sempat dilaksanakan pada hari ke tujuh, disunnahkan melakukannya pada hari ke empat belas, dan apa bila tidak bisa dilaksanakan, maka lakukan lah pada hari ke dua puluh satu.
Dari abdullah bin Buraidah dari ayahnya dari Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “hewan aqiqah itu disembelih pada hari ke tujuh, ke empat belas, dan dua puluh satu”. (hadits hasan riwayat Al-Baihaqi).
Setelah hari ke dua puluh satu masih belum sanggup melakukan aqiqah, maka pelaksanaannya dikala sudah mampu. Pelaksanaan aqiqah pada hari ke tujuh, empat belas, dan dua puluh satu, sifatnya adalah sunnah dan bukan wajib.
Aqiqah Setelah Dewasa
Kewajiban aqiqah ialah tanggung jawab yang dibebani kepada orang tua anak, namun apabila orang tuannya belum mampu mengaqiqahkan anaknya sampai ia tumbuh dewasa, maka dia bisa mengaqiqahkan untuk dirinya sendiri.
Syaikh Shalih Al-Fauzan berkata: “Dan ia tidak diaqiqahi oleh ayahnya, lalu kemudia dia mengaqiqahi dirinya sendiri, maka hal tidak masalah menurut saya, wallahu a’lam”.
Kambing Aqiqah
Syarat Kambing Aqiqah
Hewan yang boleh dipotong untuk kepentingan aqiqah, syaratnya sama dengan hewan yang disembelih untuk kepentingan qurban, dari aspek usia dan kriterianya.

Imam Malik berkata: “Aqiqah itu seperti layaknya nusuk (sembelihan denda larangan haji) dan udhhiyah (qurban), tidak diperbolehkan dalam hal ini hewan yang sakit, kurus, picak, dan patah tulang”.
Imam Asy-Syafi’i berkata: “Dan cacat pada hewan untuk aqiqah harus dihindari sebagaimana yang tidak diperbolehkan dalam hal hewan qurban”.
Ibnu Abdul Barr berkata: “Para ulama telah ijma’ bahwa pada hewan aqiqah ini tidak diperbolehkan hal-hal atau apa-apa yang tidak diperbolehkan dalam udhhiyah, harus dari Al-Azwaj Ats-Tsamaniyyah, yaitu domba, kambing, sapi, dan onta, kecuali pendapat yang ganjil yang tidak dianggap”.
Namun tidak diperbolehkan dalam aqiqah berserikat sebagaimana dibolehkannya berserikat dalam udhhiyah, baik domba/kambing, atau sapi atau unta. Sehingga jika ada yang aqiqah dengan sapi ataupun unta, tidak boleh untuk tujuh orang sebagaimana pada qurban, hanya boleh untuk satu orang

Ketentuan Hewan Aqiqah
Buat orang tua yang ingin mengaqiqahkan buah hatinya membutuhkan hewan aqiqah yang penting sebagai syarat dalam melakukan aqiqah. Hewan aqiqah yang diperlukan untuk bayi laki-laki berbeda dengan hewan aqiqah untuk anak perempuan.
         Aqiqah Anak Laki laki
Pada Aqiqah anak laki-laki dianjurkan atau disunnahkan dengan dua ekor kambing, kalau tidak cukup uang atau rezeki, maka boleh cukup dengan memotong satu ekor saja dan itu sudah nyatakan sah.
         Aqiqah Anak Perempuan
            Untuk anak perempuan, maka aqiqahnya hanya dengan satu ekor kambing             atau domba saja yang telah memenuhi aspek sebagai hewan aqiqah.
Doa Aqiqah
Saat memotong kambing atau domba aqiqah, disyari’atkan membaca sebagaimana yang disyari’atkan pada qurban. Ada tuntunan membaca, Bismillah, Takbir “Allahu akbar”, dan Aqiqah min (menyebutkan nama anak yang diaqiqah).
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Al-Baihaqi, disebutkan:
أن رسول الله صلى الله عليه وسلم عق الحسن و الحسين شاتين يوم السابع و أمر أن يماط عن  رأسه الأذى و قال اذبحوا على اسمه وقولوا بسم الله و الله أكبر اللهم لك وإليك هذه عقيقة فلان
“Bahwa sanya Rasulullah Shallallahu ‘alihi wasallam mengaqiqah Al-Hasan dan Al-Husain dengan dua ekor kambing pada hari ke tujuh, dan diperintahkan agar rambut kepalanya dicukur. Lalu beliau berkata sembelihlah atas namanya, ucapkan ‘Bismillah wallahu akbar. Allahumma laka wa ilaik. Hadzihi aqiqatu fulan’. (Dengan nama Allah, Allah yang maha besar. Ya Allah, ini milikMu dan untukMu. Ini adalah aqiqah untuk si fulan”.
Pembagian Daging Aqiqah
Perihal tentang daging hewan aqiqah, sebagian ulama berpendapat bahwa pembagian daging aqiqah hampir sama dengan pembagian daging qurban, sebagiannya diperbolehkan untuk dimakan oleh keluarga yang mengaqiqahkan dan sebagiannya lagi dibagikan kepada fakir miskin dan tetangga.
Apabila keluarga dari yang mengaqiqahkan tidak memakan daging tersebut dan memberikan seluruhnya kepada fakir miskin, itu tetap dibolehkan dan tidak halangan untuk itu.
Syaikh Utsaimin berkata: “Dan tidak apa-apa dia mensedeqahkan darinya dan mengumpulkan kerabat dan tetanggannya untuk menyantap makanan daging aqiqah yang sudah matang”
Menurut Syaikh Jibrin, sunnahnya dia memakan sepertiga darinya, menghadiahkan sepertiganya, dan mensedeqahkan sepertiganya untuk kaum muslimin.
Adapun Syaikh bin Baz, beliau memberikan kebebasan antara mensedeqahkan seluruhnya atau mensedeqahkan sebagiannya dan memasaknya, lalu mengundang kerabat, teman-teman, para tetangga, dan kaum muslimin yang lain untuk menyantapnya.
Daging aqiqah disunnah dibagikan dalam keadaan sudah matang atau sudah dimasak, ini yang membedakan dengan pembagian daging qurban yang lebih dianjurkan dalam keadaan mentah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar